Story #1 Pengalaman Tes TOEFL ITP Online Proctoring (Skor 550+) saat Pandemi Covid-19

 Hi, senang bisa kembali menulis blog lagi untuk berbagi inspirasi…

 

Kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang salah satu syarat yang cukup penting untuk dimiliki dan dipersiapkan jauh-jauh hari, which is TOEFL. Hehe. Ngomong-ngomong tulisan kali ini bakal mengulas lebih spesifik tentang TOEFL ITP ya atau TOEFL Institutional Testing Program. Kebetulan karena masa pandemi corona, jadi kemarin saya sempat melakukan tes TOEFL-ITP tapi edisi online (remote proctoring). Bagaimana detail ceritanya, silakan simak dan baca postingan ini sampai selesai ya hehe.

 



Apa itu TOEFL-ITP Remote Proctoring?

 

Jadi, sebenarnya remote proctoring ini salah satu solusi yang ditawarkan oleh ETS (English Testing Service) yang dberbasis di Amerika Serikat. Pada awalnya memang TOEFL-ITP dilaksanakan berdasarkan paper-based dan melalui Lembaga penyedia jasa di masing-masing negara, tapi biasanya tidak semua negara ada layanan jenis TOEFL ini. Terus itu bagaimana teknisnya dong? Jadi, setiap orang yang berniat ambil TOEFL-ITP tapi berhubung keadaan tidak memungkinkan untuk tatap muka dan berkumpul, maka tes ini dapat diambil dengan cara online, melalui tempat tinggal masing-masing dimana nanti pengerjaanya secara digital dan diawasi oleh satu orang petugas. 

 

Cara daftarnya bagaimana?

 

Kemarin bulan Desember 2020 baru saja ambil tes online ini dan kemarin saya tes lewat jasa dari IONS (salah satu Lembaga Bahasa dan edukasi internasional di Yogyakarta). Kemarin daftarnya seharga Rp 500.000 dan dibayar bisa langsung datang ke lokasi atau via Whatsapp (diarahkan ke pembayaran daring). Kalian bisa aja sih daftar di Lembaga lain, karena IONS itu salah satu Lembaga yang terpercaya, yang lain seperti ELTI, Cilacs UII, Lembaga Bahasa UGM, dan lain-lain. Kalian bisa searching di internet dan disesuaikan kecocokan sama kalian ya.

 

Teknis tes nya bagaimana?

 

Jadi, setelah bayar nanti kan sudah officially terdaftar sebagai peserta tes. Nanti biasanya H-2 hari akan dihubungi oleh pihak penyelenggara (red. IONS) via Whatsapp. Saya kemarin dapat pemberitahuan untuk melakukan tes Readiness. Tes ini semacam tes teknis untuk kesiapan jaringan internet dan kompatibel atau tidaknya laptop atau komputer yang kita gunakan. Lumayan sederhana dan cepat sih prosedurnya, jadi memang ini sebagai salah satu syarat bahwa kita nantinya aman dan lancar selama pengerjaannya, bair tidak nge-lag sinyal internetnya ntar hehe. 


Nah setelah itu kita dipersilakan untuk download dan install suatu aplikasi yaitu TOEFL Audio Browser. Aplikasi ini yang nantinya akan digunakan sebagai tempat pengerjaan tes TOEFL ITP Online. Ukurannya nggak besar kok, santai hehe tidak akan menyebabkan gangguan memori data. Habis itu bagaimana ya? Jadi setelah dirasa semua persiapan dan syarat terpenuhi, nanti H-1, akan diinformasikan data tentang peserta untuk ujiannya. Jadi kita masing-masing peserta akan mendapatkan semacam kode tertentu dan juga username yang digunakan untuk login di aplikasi TOEFL Audio Browser yang sudah diinstal tadi. 


Selain itu akan diinformasikan juga link untuk masuk Zoom meeting. Saya kurang tahu apakah prosedurnya sama atau tidak jika ikut di Lembaga Bahasa yang lain, tapi saya rasa sih sama. Jadi fungsinya apa kok join Zoom meeting juga? Nah, disitu nanti seluruh peserta yang sudah dibagi ke dalam suatu kloter tertentu akan masuk ke Zoom meeting, disitu sudah ada satu (1) orang proctor atau pengawas yang akan memandu dan juga mengawasi jalannya tes sampai akhir. Nanti akan ditanyai terkait data diri, dengan menunjukkan KTP, kemudian nama lengkap. Selain itu, nanti pengawas akan meminta kita untuk memutar kamera PC ke seluruh sisi ruangan kita untuk memastikan bahwa kita sendiri, tidak ada orang lain, ataupun suatu hal yang mencurigakan. Oh ya untuk online test ini kita dipersilakan untuk membawa semacam white board untuk take a note atau mika transparan yang bisa dihapus (salah satu kelebihan online proctoring, karena sempat dengar kemarin temanku yang udah coba offline test nya, tidak boleh take a note sama sekali hehe). Seperti itu sih gambaran umumnya, nanti pengawas akan memberikan kode angka untuk sesi tes nya, yang hanya diberitahukan saat online meeting menggunakan Zoom. Selepas itu teman-teman bisa mulai masuk dan ujian. Hehe

 

Apakah ada perbedaan tentang model ujian Online Proctoring ini?

 

Mmm, saya nggak bisa kasih perbandingan secara detail ya, karena ini tes TOEFL ITP pertama saya dan sekali tes juga di masa pandemi (online). Tapi selama pengerjaan, saya merasa bahwa Tes TOEFL ITP ini tidak berbeda jauh dengan tes yang offline (pada umumnya), perbedaan mungkin hanya terletak pada cara menjawab soal saja, dimana online test ini kita tinggal click jawaban pada opsi yang tertera. Jauh lebih gampang sih daripada yang offline, karena harus melingkari jawaban menggunakan pensil 2B hehe, pegel dan capek ya nggak? Secara basisnya, model soal Tes TOEFL ITP ini terdiri dari Listening, Written & Structure, dan juga Reading Comprehensive. Sama sih, bagi kalian yang udah pernah coba TOEFL Simulation Test atau prediction, sama struktur soalnya. Hanya yang bisa aku kasih adalah bahwa real test nya memang susah daripada TOEFL Prediction atau Simulation gitu, dilihat dari panjang atau pendeknya soal, kosa kata yang digunakan lebih complicated gitu, dan tes nya hampir mirip kaya TOEFL iBT, yakni panjang panjang hehe. Tapi kalau udah terbiasa, sebenarnya inti dari tes TOEFL itu sama sih, Cuma gitu-gitu aja modelnya, bedanya ya yang tadi aku jelasin aja. So, semangat belajar ya.

 

Mau minta TIPS and TRICKS nya dong?

 

Oke, setelah dirasa kalian paham dengan jenis tes TOEFL ITP ini, saatnya saya berbagai bagaimana persiapan yang saya lakukan untuk ambil tes ini, btw di tes ini syukurnya, alhamdulillah, saya bisa mencapai skor target minimalku, lebih dari 550 sih tapi nggak terlalu tinggi banget hehe. So, jadi ini beberapa persiapan, tips, and tricks yang secara subjektif aku siapain:

 

1.   Ikut Les Bahasa Inggris khusus persiapan TOEFL di IONS (bisa milih banyak Lembaga Bahasa sesuai preferensi dari teman-teman).

Jadi, dulu saya ambil les ini karena mumpung ada duit hehe, jadi saya gunain buat mewujudkan keingananku yang udah lama banget, yaitu les Bahasa inggris. Dulu cuma bisa mikir, kapan ya punya duit buat les Bahasa inggris hehe, dan akhirnya kesampaian. Tapi, kemarin saya mulai les pas waktu pandemi corona juga, sekitar bulan Juni atau Juli ya di tahun 2020, kebetulan online kan, jadi pas karena saat itu posisi saya berada di Jepang dalam program pertukaran pelajar, hehe, aji mumpung.

2.     Belajar lewat buku Longman.

Ini salah satu buku yang saya pakai dan sangat saya rekomendasikan bagi kalian yang mau belajar TOEFL. Buku ini sangat mudah dipahami dan straight to the point istilahnya. Tapi ditambah buku yang lain juga ya, buat pengkayaan. Dulu aku belajar TOEFL ini pakai 4 jenis buku, Longman, Delta TOEFL (khsuus iBT), Kaplan Vocabulary, dan 1 buku tentang grammar (saya lupa judulnya, tapi beli di Gramedia).

3.     Perbanyak Latihan soal

Mungkin ini tips yang general banget dan mainstream, tapi memang benar adanya. Berlatih soal itu memang manjur buat mengasah keterbiasaan kita mengerjasakan soal TOEFl. Tapi berlatih soal juga harus dibarengin dengar rajin untuk mengulas jawaban yang benar ya, kenapa jawabannya sepert ini, kenapa masih salah, atau kenapa masih kurang di bagian materi ini. Nantinya, metode ini akan sangat membantu untuk mempercepat adaptasi saat pengerjaan soalnya.

4.     Belajar lewat Youtube dan Film/Movie

Selain belajar lewat buku, baiknya sih juga belajar dari sumber lain seperti youtube atau Instagram khusus belajar Bahasa. Kalau youtube saya sering dengerin podcast Bahasa inggris, atau Channel TEDx, atau yang lainnya, yang penting berbahasa inggris. Disini akan sangat membantu kalian buat memahami konteks pembicaraan, as well as melatih listening kalian.

5.     Berbagi dan belajar bareng teman

Ini nih yang sering dilupakan selepas lulus dari bangku SMA haha. Belajar kelompok itu penting. Karena cara kita mengukur sejauh mana pemahaman kita terhadap suatu materi dan memperkayanya adalah dengan menyalurkan ke orang lain. Berbagi ilmu, belajar bareng, diskusi. Dulu saya juga sempat belajar bareng sebelum tes juga.

6.     Metode Kaizen

Apa tuh metode KAIZEN? Jadi metode ini merupakan salah satu metode Jepang yang mengharuskan kita belajar atau melakukan suatu rutinitas dalam jangka waktu yang relatif singkat namun konsisten, Misal belajar Bahasa inggris selama 20 menit setiap hari pas jam malam. Konsistensi disini sangat baik untuk kita karena dengan cara belajar konsisten namun sedikit demi sedikit, maka ilmu yang terserap akan jauh lebih efisien dan efektif guys.

7.     Perbanyak doa, usaha, dan jangan lupa rileks dan istirahat.

Jangan terlalu dibawa stres dan beban ya, semua itu balik lagi ke kita, jadi perlakukan belajar itu semata-mata karena kita butuh untuk kebaikan diri kita. Kalau tujuannya untuk kebaikan diri kita, pastinya kita nggak mau buat beban buat diri kta kan? So, semangat dan jangan lupa istirahat santai.

 

Yup, itulah sedikit sharing dari saya tentang pengalaman ikut tes TOEFL ITP Online Proctoring di saat masa pandemi corona. Balik lagi ya, karena pengalaman ini bersumber dari pribadi saya, jadi mana yang sekiranya cocok untuk diterapkan, silakan diterapkan, dan jika kalian merasa memiliki tips yang lebih manjur, boleh kalau mau berbagi dan sharing dengan saya, just email me (alvian3003@gmail.com).  Semoga bermanfaat postingan kali ini. Semangat buat kalian yang mau tes, doa saya menyertai kalian. 


"Never give up to reach your goal, guys! See you in the next post."

 

Komentar

  1. Terimkasih sharingnya kk
    Mau bertanya kk, di Toefl Online itu, ketika beralih ke section selanjutnya untuk section sebelumnya bisa di buka/review lagi nggak kk?, semisal kalau udah di reading bisa ngereview ke Structure dan Written Expression lagi nggak kk?, mohon bantuannya kk, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo @Tintaputih, terima kasih ya sudah mampir di posgingan blog sederhana saya. di TOEFL Online kita bisa beralih ke section test sebelumnya tapi hanya berlaku untuk Structure & Written Expression dengan Reading Section ya. Untuk Listening hanya satu kali pengerjaan jadi tidak bisa diskip atau balik lagi. Semoga membantu dan semangat untuk persiapannya!

      Hapus
  2. Yup toefl online lebih cepat dan tidak membosankan seperti yang offline dimana harus menghitamkan jawaban, kalau salah dihapus menghitamkan lagi itu yang bikin lebih cepat lelah apalagi soalnya cukup banyak sedangkan untuk online cukup klik untuk memilih, dan mengganti jawaban

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar @Nazier Blogspot, terima kasih ya sudah mampir dan berbagi sharing juga di kolom chat Good luck selalu!

      Hapus
  3. Kesini karena nyari referensi metode buat belajar toefl. Btw, salam kenal kak alvian :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi salam chenal juga ya @Latifa. Semoga membantu dan terima kasih sudah berkenan mampir di blog sederhana ini. Fighting untuk tes TOEFL nya semoga mendapatkan kemudahan!

      Hapus
  4. terima kasih ulasannya kak, ngebantu bgt buat persiapan ikut toefl yg online,
    oia mau tanya, apakah di reading section itu bacaan ada di samping soal atau posisinya diatas soal? (sebelumnya saya pernah ikut yg prediction online, tp bacaannya ada diatas soal, jadi tiap ngerjain harus bolak balik scroll atas bawah dan banyak menghabiskan waktu), kalau yg resmi gimana ya kak? mohon dijawab, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, @Linda_sheren, terima kasih sudah membaca blog saya. Untuk TOEFL-ITP Online, passage atau bacaan: yang pertama (1) ada preview satu halaman khusus sebelum masuk ke halaman soal, ini adalah full text nya, (2) setiap soal yang ditanyakan, akan ada cuplikan passage atau text nya yang berada di samping dan sudah ada tanda bagian mana yang dimaksud pada text nya. Format semacam ini sangat mirip dengan TOEFL iBT. Semoga menjawab ya!

      Hapus
  5. Halo mas, mau tanya tentang listening. Terutama untuk long conversation/narasi. Apakah ketika narator sedang berbicara, semua soal (biasanya ada 5 soal per narasi) sudah ditampilkan di layar? Terimakasih mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo @Nurandi, terima kasih untuk pertanyaannya ya. Untuk long conversation nanti akan ditampikan soal dan jawabnnya sekaligus pada layar, kita tinggal mendengarkan narasinya. Ini bisa disiasati dengan cara melihat secara cepat dan sekilas opsi jawaban yang ditampilkan untuk menebak pertanyaan yang mungkin diajukan. Semoga bisa menjawab.

      Hapus
    2. Mas @Alvian. Terimakasih atas jawabannya. Untuk Soal di listening, apakah dibacakan oleh narator, atau ditulis di layar ya? Saya baru test ITP offline, agak kaget soal ditulis dibuku jawaban (bukan di bacakan narator).

      Hapus
    3. Halo @Nurandi, maaf sebelum kalau saya kurang begitu memahami maksud pertanyaan @Nurandi. Saat listening sejauh yang saya tahu, narasi dan soal atau pertanyaan ada 2 Jenis, jika listening itu berusa narasi cerita atau dialog percakapan, yang tertulis bisa hanya pilihan jawabannya atau bersamaan dengan soal yang ditanyakan jika maman narator tidak menyebutkannya sekalian. Saya kunrang begitu paham dengan format offline karena memang saya belum pernah mengikuti tes ITP offline.

      Hapus
    4. Sertifikatnya bisa jadi berapa hari setelah test mas?

      Hapus
    5. Hi @Seruni, antara 10-12 hari ya

      Hapus
    6. Ini 10-12 hari kerja atau bagaimana ya? Saya tes toefl ITP sejak 21/08/21 belum ada hasil sertifikat asli sampai sekaramg, terimakasih.

      Hapus
    7. @Ai dalam kasus saya memang berikar 10-12 hari, karena memang sertifikat dikirimkan dari Jakarta, kantor pusat ETS. Sebaiknya dikonfirmasi kembali ke lembaga penyedia tes ITP tersebut @Ai. Namun jika memang lama, itu saya anggap wajar karena faktor ppkm semua pengiriman agak terlambat bahkan paket EMS (Express). Semoga segera mendapatkan sertifikat hasilnya ya.

      Hapus
  6. Mau tanya kak. Soal nya kira kira hampir sama dengan buku longman atau beda banget ya ? Atau lebih susah hehe?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo @Nin, untuk soal TOEFL ITP nya kira-kira hampir mirip struktur dan pola soal pertanyaanya, namun untuk tingkat kesusahan bervariasi, seperti halnya dengan probabilitas ujian, bisa saja mendapatkan variasi soal yang lebih susah dari soal latihan kita atau sebaliknya. Kesimpulan saya, masih berbeda tentunya, namun bukan berarti sangat jauh sulit atau mudah daripada yang lainnya. Semoga membantu menjawab ya!

      Hapus
  7. Izin tanya mas, kalo online itu score nya langsung keluar setelah tes selesai atau tetep nunggu 10 - 12 hari? Terima kasih mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mas @Yoga, untuk toefl ITP online hasilnya langsung bisa diketahui selepas selesai ujian mas, di layar akan muncul skor nya dan bisa diunduh. Namun skor tersebut belum resmi karena belum terlegasilir dalam sertifikat. Untuk official sertifikatnya menunggu 10-12 hari kerja mas di lembaga yang mas @Yoga ikuti. Semoga menjawab ya mas.

      Hapus
  8. Kak Alvian nanti misal tes TOEFL ITP online akan ada pengawas yang melihat kita saat mengerjakan ujian atau bagaimana ya? Mohon infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo kak @Firda, Iya, meskipun ujian berlangsung secara 'online proctoring', ujian akan tetap diawasi oleh petugas melalui aplikasi meeting online ex: ZOOM, nanti semua peserta diwajibkan untuk menyalakan kameranya selama ujian berlangsung. Semoga membantu menjawab ya.

      Hapus
  9. kak, apakah lembaga mana pun jika berkerja sama dengan ets ITP apakah bisa sbagai persyaratan beasiswa lpdp kak? contohnya englishvit. mohon arahannya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ucul curly, saya rasa semua lembaga yang memiliki lisensi untuk menyelengarakan TOEFL iTP berarti resmi dan bisa diterima oleh LPDP (sertifikat bahasa inggrisnya). Sebagai acuan, semua TOEFL iTP itu hanya dilaksanakan oleh ETS saja, namun pihak ketiga disini adalah lembaga bahasa atau lembaga lain sebagai operator nya. Semoga bisa menjawab ya mbak.

      Hapus
  10. Kak, untuk teknis listening sectionnya itu apakah boleh memakai earphone/headset ya? atau harus pakai audio dari laptopnya ketika listening berlangsung?

    Kemudian, untuk structure kan ada soal yang mengharuskan kita memilih opsi yang salah ya kak, nah kalau online nanti itu tinggal klik opsi yang salah atau bagaimana ya kak? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk listening section, tidak boleh ada alat bantu dengar ya, jadi harus dari speaker laptop. Untuk writtena and structure section, terlebih bagian yang memilih opsi salah, itu tinggal diklik saja.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer